Perbedaan Open Source dan Closed Source Pada Sistem Operasi - Sistem Operasi merupakan software atau perangkat lunak yang berfungsi untuk mengontrol /mengendalikan hardware dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi. Lebih simpelnya yaitu program yang berfungsi untuk menghubungkan user (manusia) dengan perangkat keras (hardware).
Sistem operasi akan mengelola semua sumber daya yang terdapat pada sistem komputer, seperti perangkat keras, peripheral, perangkat lunak aplikasi dan perangkat tambahan lain yang terhubung dengan sistem komputer.
Kali ini saya akan menjelaskan dua jenis sistem operasi yaitu open source dan closed source. Mungkin bagi anda yang terjun ke dunia IT tak asing lagi dengan kata open source dan closed source, namun saya yakin masih adan diantara kalian yang belum paham apa bedanya open source dan closed source. Maka dari itu saya membuat artikel ini.
Sistem Operasi Open Source adalah perangkat lunak yang menyertakan kode programnya (bersifat terbuka), kode program tersebut disediakan oleh pengembangnya secara umum agar bisa dipelajari, diubah maupun dikembangkan serta disebarluaskan.
Jika pembuat software tersebut tidak mengizinkan kode programnya untuk dimodifikasi, maka tidak dapat disebut sebagai open source meskipun kode program dari perangkat lunak tersebut tersedia.
Macam macam sistem operasi open source (Semua Jenis Linux)
Sistem Operasi Closed Source Adalah perangkat lunak yang kode sumbernya tidak terbuka untuk umum, pemilik kode bisa membagi kode programnya melalui lisensi dengan gratis ataupun dengan membayarnya. Pada sistem operasi closed source, walaupun sudah dilisensi biasanya terdapat larangan untuk memodifikasi kode.
Macam macam sistem operasi closed source
Baca Juga :
Perbedaan Hacker Dan Cracker Yang Jarang Diketahui
Pengertian Rekber Dan Pulber Serta Tata Cara Pelaksanaannya
Pengertian Safelink Converter Dan Cara Kerjanya
Sistem operasi akan mengelola semua sumber daya yang terdapat pada sistem komputer, seperti perangkat keras, peripheral, perangkat lunak aplikasi dan perangkat tambahan lain yang terhubung dengan sistem komputer.
Kali ini saya akan menjelaskan dua jenis sistem operasi yaitu open source dan closed source. Mungkin bagi anda yang terjun ke dunia IT tak asing lagi dengan kata open source dan closed source, namun saya yakin masih adan diantara kalian yang belum paham apa bedanya open source dan closed source. Maka dari itu saya membuat artikel ini.
Sistem Operasi Open Source adalah perangkat lunak yang menyertakan kode programnya (bersifat terbuka), kode program tersebut disediakan oleh pengembangnya secara umum agar bisa dipelajari, diubah maupun dikembangkan serta disebarluaskan.
Jika pembuat software tersebut tidak mengizinkan kode programnya untuk dimodifikasi, maka tidak dapat disebut sebagai open source meskipun kode program dari perangkat lunak tersebut tersedia.
Macam macam sistem operasi open source (Semua Jenis Linux)
- Redhat
- Debian
- Ubuntu
- Mandriva
- OpenSUSE
- Fedora
- Unix
- Novell Netware
- Free BSD
- Turbo Linux
- Kondra Linux
- dll.
Sistem Operasi Closed Source Adalah perangkat lunak yang kode sumbernya tidak terbuka untuk umum, pemilik kode bisa membagi kode programnya melalui lisensi dengan gratis ataupun dengan membayarnya. Pada sistem operasi closed source, walaupun sudah dilisensi biasanya terdapat larangan untuk memodifikasi kode.
Macam macam sistem operasi closed source
- MS-DOs
- Windows 95
- Windows 98
- Windows ME
- Windows NT
- Windows XP
- Windows Server 2003
- Windows Vista
- Windows Server 2008
- Windows 7
- Windows 8
- Windows 10
- dll.
Baca Juga :
Perbedaan Hacker Dan Cracker Yang Jarang Diketahui
Pengertian Rekber Dan Pulber Serta Tata Cara Pelaksanaannya
Pengertian Safelink Converter Dan Cara Kerjanya